(catatan penelusuran sejarah labuan)
Perang parigi di tahun1914 tercatat merupakan perang yang mendatangkan kerugian besar bagi kompeni bahkan dalam suatu tulisan residen menado saat itu untuk memadamkannya leutenat vostkuil harus meminta tambahan pasukan dari dongggala dan menado, dan untuk menebus kerugian itu tercatat sejumlah nama baik magau sampai tadulako parigi ditangkap dan diasingkan ke menado,kutai dan bali.
lantas apa hubungan perang parigi dan labuan ????
pemilihan magau parigi saat itu mendapat intervensi kompeni, Vinono sebagai calon magau yang akan meneruskan tahta bapaknya magau Sawali ( bakapalo) memilih mengobarkan perlawanan dari pada harus didikte si "rambut putih"sehingga kemudian tahta diberikan kepada pamannya Radjalolo , karena dinilai lebih membantu perjuangan vinono maka belanda berencana menangkap Radjalolo,tetapi beliau lebih dulu melarikan diri ke Labuan dan mendapat perlindungan madika Labuan Djala Lembah,bahkan beliau dinikahkan dengan anaknya yang bernama Ronempeluru, dari keturunan beliau ikut diwariskan pula sikap yang keras dan teguh menentang belanda,sehingga tercatat dalam sejarah bahwa anak beliau yang bernama Lantigau dan Rusapalu bersama Hanusu anak dari Vinono mengobarkan perang rakyat Parigi di Pelawa [matelele] selain mereka tercatat juga saudara sepupu mereka yang merupakan keturunan dari madika malolo parigi subhana yang bernama radjapelava ikut dalam perang tersebut,.akhir dari perang tersebut dengan ditangkapnya hanusu lalu dibuang ke menado,lantigau tertangkap di labuan karena sempat meloloskan diri lalu dipenjara di donggala dan selanjutnya di buang ke Kutai dan dieksekusi di sana sedangkan Rusapalu dan radja pelava dari donggala dibuang ke pulau bali sampai akhir hayatnya.
sebagai penghormatan bagi mereka nama Lantigau saat ini ditetapkan mejadi nama jalan trans di desa
Berdirinya kampung Labuan kurang lebih tahun 1600 sebelum zaman penjajahan pejabat kepala kampung pertama Lamalagau radjakaili dilantik dimakassar pada tahun 1905-1920.
Labuan berasal dari kata pelabuhan (Labuan Nosakaya) Desa Labuan sebelah barat daerah pantai karena semua pedagang bahkan orang luar masuk ke Labuan melalui jalan laut dan berlabuh disana, bahkan menurut cerita legenda penyair agama islam yang sakti pada saat menggunakan tikar sebagai perahu memasuki daerah Labuan dan berlabuh dipelabuan pantai Labuan. Dengan demikian terkenalah/termashur kemana-mana daerah pelabuhan tradisional tersebut, sehingga masyarakat setempat maupun masyarakat dari daerah luar menggunakan nama atau menyebutnya Labuan.
Nama-nama pejabat desa Labuan dari tahun 1905 s/d sekarang :
Nama Masa Jabatan
1. Lamalagau radjakaili 1905 s/d 1920
2. Lamatupua Djalalemba 1920 s/d 1924
3. Lamatupua Latjado 1924 s/d 1926
4. Lamakampali Djaelangkara 1926 s/d 1927
5. Lamatupua Latjado 1927 s/d 1933
6. Lamatupua Djalalemba 1933 s/d 1941
7. Lamatupua Latjado 1941 s/d 1946
8. Hi Laraga Lamakatutu 1946 s/d 1974
9. Arifin Habie 1974 s/d 1977
1. Ahmad Habie 1977 s/d 1980
Demikian sejarah singkat ini semoga dapat dijadikan acuan dan sejarah bagi penerus estafet untuk membangun Labuan kedepan.