Selasa, 28 Januari 2020

Parigi-Labuan dalam silsilah
(catatan penelusuran sejarah labuan)

Perang parigi di tahun1914 tercatat merupakan perang yang mendatangkan kerugian besar bagi kompeni bahkan dalam suatu tulisan residen menado saat itu untuk memadamkannya leutenat vostkuil harus meminta tambahan pasukan dari dongggala dan menado, dan untuk menebus kerugian itu tercatat sejumlah nama baik magau sampai tadulako parigi ditangkap dan diasingkan ke menado,kutai dan bali.

lantas apa hubungan perang parigi dan labuan ????


pemilihan magau parigi saat itu mendapat intervensi kompeni, Vinono sebagai calon magau yang akan meneruskan tahta bapaknya magau Sawali ( bakapalo) memilih mengobarkan perlawanan dari pada harus didikte si "rambut putih"sehingga kemudian tahta diberikan kepada pamannya Radjalolo , karena dinilai lebih membantu perjuangan vinono maka belanda berencana menangkap Radjalolo,tetapi beliau lebih dulu melarikan diri ke Labuan dan mendapat perlindungan madika Labuan Djala Lembah,bahkan beliau dinikahkan dengan anaknya yang bernama Ronempeluru, dari keturunan beliau ikut diwariskan pula sikap yang keras dan teguh menentang belanda,sehingga tercatat dalam sejarah bahwa anak beliau yang bernama Lantigau dan Rusapalu bersama Hanusu anak dari Vinono mengobarkan perang rakyat Parigi di Pelawa [matelele] selain mereka tercatat juga saudara sepupu mereka yang merupakan keturunan dari madika malolo parigi subhana yang bernama radjapelava ikut dalam perang tersebut,.akhir dari perang tersebut dengan ditangkapnya hanusu lalu dibuang ke menado,lantigau tertangkap di labuan karena sempat meloloskan diri lalu dipenjara di donggala dan selanjutnya di buang ke Kutai dan dieksekusi di sana sedangkan Rusapalu dan radja pelava dari donggala dibuang ke pulau bali sampai akhir hayatnya.
sebagai penghormatan bagi mereka nama Lantigau saat ini ditetapkan mejadi nama jalan trans di desa 


Berdirinya kampung Labuan kurang lebih tahun 1600 sebelum zaman penjajahan pejabat kepala kampung pertama Lamalagau radjakaili dilantik dimakassar pada tahun 1905-1920.
Labuan berasal dari kata pelabuhan (Labuan Nosakaya) Desa Labuan sebelah barat daerah pantai karena semua pedagang bahkan orang luar masuk ke Labuan melalui jalan laut dan berlabuh disana, bahkan menurut cerita legenda penyair agama islam yang sakti pada saat  menggunakan tikar sebagai perahu memasuki daerah Labuan dan berlabuh dipelabuan pantai Labuan. Dengan demikian terkenalah/termashur kemana-mana daerah pelabuhan tradisional tersebut, sehingga masyarakat setempat maupun masyarakat dari daerah luar menggunakan nama atau menyebutnya Labuan.

Nama-nama pejabat desa Labuan dari tahun 1905 s/d sekarang :

            Nama                                                                         Masa Jabatan

1.     Lamalagau radjakaili                                                     1905 s/d 1920
2.     Lamatupua Djalalemba                                                 1920 s/d 1924
3.     Lamatupua Latjado                                                       1924 s/d 1926
4.     Lamakampali Djaelangkara                                          1926 s/d 1927
5.     Lamatupua Latjado                                                       1927 s/d 1933
6.     Lamatupua Djalalemba                                                 1933 s/d 1941
7.     Lamatupua Latjado                                                       1941 s/d 1946
8.     Hi Laraga Lamakatutu                                                  1946 s/d 1974
9.     Arifin Habie                                                                  1974 s/d 1977
1.     Ahmad Habie                                                                1977 s/d 1980


Demikian sejarah singkat ini semoga dapat dijadikan acuan dan sejarah bagi penerus estafet untuk membangun Labuan kedepan.

Magau Ke 5 Palu dan Labuan Pua Djalalemba

" Pua Djalalemba " 

Berdasarkan silsilah Djalalemba dinyatakan lahir dari perkawinan antara Dae Ntalili dengan Dei Pailu. Pada silsilah "Simpotove Sampetuvu-sarara, " Bahwa Dae Ntalili adalah seorang madika Tatanga, sebuah kerajaan di Lembah Palu, sementara ibunya Dei Pailu berasal dari Labuan. Djalalemba memiliki saudara laki-laki yang bernama Lapatau dan seorang perempuan bernama Limu Intan. Hal ini senada dengan silsilah Umar A. Haruna  bahwa Djalalemba memiliki ibu bernama Dei Pailu dan ayahanda bernama Dae Ntalili juga dinyatakan sebagai Madika Tatanga Palu. Sementara itu, dalam silsilah yang berjudul "Stamboom Magaoe Paloe,"  di nyatakan bahwa Djalalemba memiliki ibundanya bernama Daelangi seorang Madika Labuan. Silsilah ini menjelaskan bahwa Djalalemba memiliki empat orang saudara masing-masing bernama Dae Marota, Lapataoe, I Wanga dan Limu Intan.

Menurut beberapa sumber silsilah, Djalalemba menikah dengan tiga orang isteri masing - masing isteri pertama bernama Saharaeni (Sitti Manuru), isteri kedua bernama Yamasalingi (Maradika Mpoledo) dan isteri ketiga bernama Dae Maroya (Palolabula). Perkawinan Djalalemba dengan Saharaeni melahirkan perempuan bernama Tandapa Djalalemba, perkawinan dengan Yamasalingi melahirkan seorang perempuan bernama Ronempeluru Djalalemba, dan perkawinan Djalalemba dengan Palola Bula melahirkan sembilan orang anak masing - masing adalah Tamambue, Suramparigi, Timamparigi, Bidarawasia, Musu, Roedida, Sima Intan, Marebo dan Lamatalundu.

Dari sisi keluarga baik dari garis keturunan ayahandanya, beliau adalah darah yang turun dari Tatanga yakni sebuah aliran darah tokoh kebaligauan Tatanga. Sementara dari garis ibundanya, darah yang mengalir dalam urat nadi Djalalemba merupakan garis aliran darah bangsawan Labuan yakni dari      " Madika Karama Labua." Baik garis matrilineal maupun garis patrilineal, Djalalemba merupakan seorang tokoh yang berdarah bangsawan kaili campuran antara bangsawan Tatanga dan bangsawan Labuan.
Djalalemba ;
Profil Bangsawan di Tanah Kaili

Djalalemba sebagai seorang tokoh bangsawan Labuan yang menjadi generasi ke-V dari keturunan bangsawan " Madika Karama Labuan " dari ibunya. Ibu Djalalemba bernama Dei Pailu yang lahir dari sebuah keluarga Labuan dengan ayahanda Madika Sidondo dan ibunya bernama Dei Panggewa. Sementara Dei Panggewa dari perkawinan antara Dakilawa seorang Madika Bangga dengan seorang perempuan yang bernama Royambulava. Sementara itu, Royambulava lahir dari keluarga Mpuselemba dengan Sangampinile. Mpuselemba inilah yang lahir dari Bambanga atau Guru Mbulava dengan isteri bernama Bonerumi. Trah Guru Mbulava ini yang menjadi peletak dasar dari Generasi Bangsawan " Madika Karama Labuan." Jadi kalau dihitung dari generasi pertama yang dimulai dari keluarga trah Bambanga atau Guru Mbulava sebagai generasi pertama, maka Djalalemba merupakan generasi kelima dari trah ini.
sumber : DR HALIADI SADI (Akademisi Untad)
Publikasi: Jinurain Yakub andi nawi Lamakatutu Musu Djalalemba (libu Kodi djalelemba)